Langsung ke konten utama

Apakah Majunya Pariwisata di NTB memengaruhi Kualitas Lingkungan di NTB?

 

Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan pariwisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat mulai pesat sejak pulih dari pandemi Covid-19 yang mematikan sektor pariwisata di Lombok yang selama ini menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar penduduk Lombok. Salah satu faktor pendukung pemulihan pariwisata di NTB adalah pembangunan Sirkuit Internasional Mandalika yang dimulai pada tahun 2019 dan kemudian diresmikan pada tahun 2021. 


Sumber gambar 1: https://img.okezone.com/content/2022/03/25/38/2567994/5-kejadian-di-motogp-mandalika-2022-yang-disorot-media-asing-nomor-1-rara-si-pawang-hujan-8MKfGacQYs.jpg
Sumber gambar 2 :https://infobanknews.com/wp-content/uploads/2023/06/MotoGP-Mandalika-2022.jpeg

Pada tahun 2022 penyelenggaran motoGP sukses dan berhasil menarik 60 ribu penonton dari berbagai daerah dan negara turut menaikkan pertumbuhan ekonomi NTB menjadi 7% diawal tahun 2022 dan cenderung stabil di angka 7% sepanjang tahun 2022 selain triwulan kedua yang dapat dilihat pada tabel berikut.


Sumber: BPS

Pelaksanaan acara MotoGP menarik berbagai event besar lainnya bermunculan secara rutin tidak hanya di sirkuit, tetapi juga di berbagai daerah lain di NTB. Hal ini sangat menguntungkan untuk perkembangan pariwisata. Bisnis hotel, rumah makan, toko sovenir, usaha kerajinan mulai menjamur dan menghidupkan ekonomi masyarakat NTB yang sebelumnya mati akibat pandemi. Peningkatan kunjungan wisatawan di NTB mendorong bertambahnya usaha-usaha mikro dan kecil serta pembangunan tempat-tempat wisata di Pulau Lombok maupun di Pulau Sumbawa. Hal ini terbukti dengan bertambahnya jumlah UMK dari tahun ke tahun (kecuali 2020 karena covid-19) yang bisa dilihat pada grafik beriku. 

Sumber data: BPS

Gambar: penulis

Lalu bagaimana pengaruh pesatnya perkembangan pariwisata di NTB terhadap kondisi lingkungan di NTB? Kondisi lingkungan di suatu wilayah dapat dilihat dengan nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH). Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) adalah sebuah alat untuk mengukur kualitas lingkungan hidup di suatu wilayah. IKLH menggabungkan beberapa parameter lingkungan hidup seperti kualitas udara, kualitas air, keberlanjutan sumber daya alam, dan kebersihan lingkungan, serta faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi kualitas lingkungan (Dinas Lingkungan Hidup Ponorogo, 2023). Nilai IKLH berada di rentang 0-100, semakin tinggi nilai IKLH maka kualitas lingkungan semakin baik.

Perkembangan ILKH di NTB dapat dilihat dengan grafik berikut

  

Sumber data: BPS

Gambar: penulis

 Nilai IKLH di NTB mengalami lonjakan peningkatan yang pesat di tahun 2020 yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19. Namun di tahun masa pemulihan dan pembangunan pariwisata yang masif pada tahun 2020-2022, nilai IKLH cenderung mengalami penurunan kecil pada tahun 2021 dan naik kembali pada tahun 2022. Penurunan ini diindikasikan karena kembali normalnya aktifitas masyarakat. Namun secara keseluruhan sejak pandemi Covid-19 angka IKLH stabil disekitar 70-an. Ini mengindikasikan pembangunan pariwisata di NTB tidak merusak lingkungan.

Adapun hal yang memengaruhi tetap stabilnya kondisi lingkungan di NTB walapun maraknya pembangunan di sektor pariwisata adalah dikarenakan pembangunan yang tetap memerhatikan kelestarian lingkungan. Adapun jenis wisata yang banyak berkembang di NTB adalah wisata alam seperti pantai, gunung, air terjun, dan hutan wisata, sehingga keasrian alam terutama di tempat wisata harus selalu terjaga sehingga tetap menjadi daya tarik wisata yang unik dan natural.

 

Referensi

BPS. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2023

BPS NTB. Infografis Pertumbuhan Ekonomi NTB Triwulan III tahun 2022

BPS NTB. Profil Industri Mikro Kecil di Provinsi NTB 2019-2023

https://dlh.ponorogo.go.id/kinerja/iklh/

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel Dekdi A : The Luicifer Prince Who Fell For Me

 Novel yang akan aku review kali ini adalah novel karya Dekdi A yang  berjudulThe Lucifer Who Fell For Me Informasi Buku Judul Buku : The Lucifer Prince Who Fell For Me Penulis : Dekdi A Jumlah halaman : 408 halaman Tahun terbit : 2021 Penerbit : Reneluv Genre : Fantasi, Romance, Kerajaan, Fanfiction Harga : Rp.100.000,00 Sinopsis Sejak lahir, Gracia Walson memiliki kelainan jantung yang membuatnya tidak bisa bersosialisasi. Harapannya adalah adalah sembuh dan bisa hidup seperti manusia pada umumnya. Namun, diusianya yang ke-25 tahun, Gracia malah menghembuskan nafas terakhir dengan kondisi memeluk sebuah novel berjudul The Lucifer Who Fell For Me.   Menjelang ajalnya, Gracia memohon sebuah kehidupan yang sehat dan bahagia. Tanpa diduga, Gracia malah terbangun di sebuah kastil megah dengan wujud seorang remaja yang begitu cantik. Remaja tersebut bernama Grace Nata Weldon, seorang tokoh antagonis di novel The Lucifer Who Fell For Me . Ia seorang wanita sosiopat yang berakh...

Isi hati untuk TPKI

  Saat pertama kali tahu bahwa pada perkuliahan semester 4 ini ada mata kuliah TPKI, aku pikir mata kuliah ini akan mirip mata kuliah Bahasa Indonesia di semester sebelumnya yang kumasukkan ke dalam kategori “mata kuliah santai”. Datanglah perkuliahan TPKI pertemuan pertama, bersama Ibu Siska yang belum pernah ku kenal sebelumnya. Awal pertemuan kuliah TPKI sangat menyenangkan, suasana belajar yang cukup tenang dan menyenangkan, terlebih lagi saat aku tau mata kuliah ini akan sangat membantu dalam penyusunan tugas akhir saat tingkat tiga. Semua sangat menyenangkan sampai pada akhirnya Ibu Siska menerangkan akan ada tugas penelitian kelompok, tugas buat tulisan blog, kuis setiap pertemuan, dan penyusunan proposal sebagai UAS. Aku cukup kaget dengan tugas mata kuliah ini yang ternyata cukup banyak dibandingkan mata kuliah lainnya. Terlebih lagi ada tugas penelitian kelompok yang akan diselesaikan dalam waktu 1 semester yang mengharuskan ada kerja kelompok TPKI setiap minggu sampa...

Transformasi Si Anak Desa di Tanah Perantauan, Jakarta

  Siapa yang tidak kenal Jakarta? Jikalau nama “Jakarta” disebut, yang pertama terlintas dipikiranku adalah “kota besar”. Sebagai seseorang yang lahir dan besar di sebuah desa di pinggiran Kota Mataram, bisa hidup di kota menjadi salah satu impianku. Kenapa? Untukku tinggal di kota akan memberiku banyak keuntungan akses ke minimarket yang mudah, ongkos kirim belanja online lebih murah, dan tidak susah sinyal. Dan disinilah tempat tinggalku sekarang, Kota Jakarta. Proses beradaptasi dari seseorang yang tinggal di pinggiran kota menjadi seseorang yang tinggal di jantung ibu kota negara tidak terlalu sulit untukku. Realita tinggal di kota yang padat ini tidak sesulit ekspetasiku sebelum menginjakkan kaki disini. Walaupun begitu, awal datang ke Jakarta aku cukup kaget dengan kondisi tempat tinggal yang sumpek dan terlalu banyak orang ini. Namun, aku takjub dengan berbagai pemandangan kota yang tidak pernah kulihat sebelumnya di kampung halamanku yang berbeda hampir 180 derajat...