Langsung ke konten utama

Review Novel Dekdi A : The Luicifer Prince Who Fell For Me

 Novel yang akan aku review kali ini adalah novel karya Dekdi A yang  berjudulThe Lucifer Who Fell For Me

Informasi Buku

Judul Buku : The Lucifer Prince Who Fell For Me

Penulis : Dekdi A

Jumlah halaman : 408 halaman

Tahun terbit : 2021

Penerbit : Reneluv

Genre : Fantasi, Romance, Kerajaan, Fanfiction

Harga : Rp.100.000,00

Sinopsis

Sejak lahir, Gracia Walson memiliki kelainan jantung yang membuatnya tidak bisa bersosialisasi. Harapannya adalah adalah sembuh dan bisa hidup seperti manusia pada umumnya. Namun, diusianya yang ke-25 tahun, Gracia malah menghembuskan nafas terakhir dengan kondisi memeluk sebuah novel berjudul The Lucifer Who Fell For Me. 

Menjelang ajalnya, Gracia memohon sebuah kehidupan yang sehat dan bahagia. Tanpa diduga, Gracia malah terbangun di sebuah kastil megah dengan wujud seorang remaja yang begitu cantik. Remaja tersebut bernama Grace Nata Weldon, seorang tokoh antagonis di novel The Lucifer Who Fell For Me. Ia seorang wanita sosiopat yang berakhir mati muda.

Review

Pada novel ini, penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga dalam menceritakan kisah seorang Grace Nata Weldon dan Jeno Narenth Felipe. Disini Jeno berperan sebagai putra mahkota yang didalam novel yang dibaca Grace itu dingin dan kejam. Namun kenyataanya tidak seperti itu. Karakter Grace disini diceritakan sebagai putri dari bangsawan kelas atas di Kerajaan Manuala. Disini penulis menggambarkan karakter para tokoh dengan sangat baik. 

Alur novel ini menggunakan alur maju. Jalan cerita dari novel ini mengalir begitu saja dengan konflik-konflik yang tidak membosankan. Bahasa yang digunakan di novel ini juga semi baku jadi nyaman saat membaca. 


okey sekarang review gak baku wkwk.

Ini adalah novel yang tipe-tipe novel yang buat penasaran jadi ga bisa stop baca. Jadi kalo mau baca aku saranin pilih waktu yang tepat biar bacanya enak nggak putus-putus gitu hehehe. Tapi menurutku konfliknya terlalu banyak jadi pas baca aku rasanya pengen baca akhirnya aja tapi berhasil kutahan niat tercela itu (dikamusku membaca novel tapi langsung liat endingnya adalah telarang wkwk) 

Dari segi covernya aku suka banget, warnanya gambarnya manteplah pokoknya. Ohya novel ini juga sebenernya fanfiction disini Jeno NCT jadi tokoh utamanya. Kalo gatau Jeno NCT silahkan di mbah googel ada kok infonya membaca adalah jembatan ilmu ^^. 

Aku pribadi sih suka banget novelnya soalnya aku emang suka novel yang tema-tema kerajaan gitu jadi pas liat exited banget jadinya. ya kekurangannya menurutku itu ya cuman satu itu aja terlalu banyak konflik yang berbelit-belit. Tapi aku suka plot twist ceritanya yang mengagetkan banget mantapuu!!. Dan buat yang mikir mau beli gak ya saran aku beli aja ga nyesel kok bener deh sebagus itu kok buat 100 ribu.

Rating aku buat novel ini aku kasih 4.0 🌟🌟🌟🌟

Sekian review aku tentang novel The Lucifer Prince Who Fell For Me. Mohon maaf aku bukan seorang ahli sastra, disini aku cuma sebagai seorang milenial yang suka baca novel dan sudah membaca berbagai novel jadi disini aku cuma mau bagikan pikiran ku tentang novel-novel yang sudah ku baca. Terima kasih sudah baca blog ku yang sangat gaje dan membosankan ini semoga kalian terbantu.

Salam bahagia 😊




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Transformasi Si Anak Desa di Tanah Perantauan, Jakarta

  Siapa yang tidak kenal Jakarta? Jikalau nama “Jakarta” disebut, yang pertama terlintas dipikiranku adalah “kota besar”. Sebagai seseorang yang lahir dan besar di sebuah desa di pinggiran Kota Mataram, bisa hidup di kota menjadi salah satu impianku. Kenapa? Untukku tinggal di kota akan memberiku banyak keuntungan akses ke minimarket yang mudah, ongkos kirim belanja online lebih murah, dan tidak susah sinyal. Dan disinilah tempat tinggalku sekarang, Kota Jakarta. Proses beradaptasi dari seseorang yang tinggal di pinggiran kota menjadi seseorang yang tinggal di jantung ibu kota negara tidak terlalu sulit untukku. Realita tinggal di kota yang padat ini tidak sesulit ekspetasiku sebelum menginjakkan kaki disini. Walaupun begitu, awal datang ke Jakarta aku cukup kaget dengan kondisi tempat tinggal yang sumpek dan terlalu banyak orang ini. Namun, aku takjub dengan berbagai pemandangan kota yang tidak pernah kulihat sebelumnya di kampung halamanku yang berbeda hampir 180 derajat...

Isi hati untuk TPKI

  Saat pertama kali tahu bahwa pada perkuliahan semester 4 ini ada mata kuliah TPKI, aku pikir mata kuliah ini akan mirip mata kuliah Bahasa Indonesia di semester sebelumnya yang kumasukkan ke dalam kategori “mata kuliah santai”. Datanglah perkuliahan TPKI pertemuan pertama, bersama Ibu Siska yang belum pernah ku kenal sebelumnya. Awal pertemuan kuliah TPKI sangat menyenangkan, suasana belajar yang cukup tenang dan menyenangkan, terlebih lagi saat aku tau mata kuliah ini akan sangat membantu dalam penyusunan tugas akhir saat tingkat tiga. Semua sangat menyenangkan sampai pada akhirnya Ibu Siska menerangkan akan ada tugas penelitian kelompok, tugas buat tulisan blog, kuis setiap pertemuan, dan penyusunan proposal sebagai UAS. Aku cukup kaget dengan tugas mata kuliah ini yang ternyata cukup banyak dibandingkan mata kuliah lainnya. Terlebih lagi ada tugas penelitian kelompok yang akan diselesaikan dalam waktu 1 semester yang mengharuskan ada kerja kelompok TPKI setiap minggu sampa...