Langsung ke konten utama

Tempat Healing Terbaik yang ada di Lombok Barat, NTB!!


Lombok adalah salah satu pulau di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pulau Lombok memiliki berbagai pesona wisata alam yang indah dan mengagumkan, tidak diragukan lagi Pulau Lombok menjadi pusat pusat pariwisata kedua di Indonesia setelah Bali. Oleh karena hal tersebut, perekonomian di Pulau Lombok sebagian besar berpusat pada bidang pariwisata.

Salah satu daerah yang kaya akan berbagai pariwisata di pulau Lombok adalah Kabupaten Lombok Barat. Kabupaten Lombok Barat menawarkan pariwisata dengan ciri khas wisata alam yang asri dan hijau. Selain itu Lombok Barat juga menawarkan wisata sejarah yang tidak kalah menarik. Oleh karena itu, berikut ini beberapa tempat wisata yang harus dikunjungi di Lombok Barat

1. Pantai Senggigi
  


Pantai Senggigi merupakan salah satu tempat wisata paling populer di Lombok pada tahun 2015 sampai terjadi musibah pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar pada daerah wisata ini. Jika di Bali ada Seminyak, maka di Pulau Lombok, Senggigi adalah salah satu pengandaian yang tepat untuk menggambarkan kepopulerannya saat masa sebelum pandemi. Namun, 4 tahun berlalu sejak pandemi, Pantai Senggigi perlahan bangkit dan berusaha meraih kejayaannya kembali.

Terlepas dari dampak pandemi, Pantai Senggigi terkenal bukan tanpa alasan. Pantai Senggigi adalah pantai yang sangat indah yang memiliki pasir putih yang bersih. Bagian yang paling menarik dari pantai ini adalah posisinya yang menghadap arah barat sehingga pemandangan matahari terbenam yang sangat indah menjadi salah satu daya tarik pengunjung ke pantai ini. Selain itu, mercusuar indah di tengah pantai menjadi keunikan yang membedakan Pantai Senggigi dengan pantai lainnya di Lombok. Letaknya yang dekat, hanya menempuh 40 menit, dari pusat Kota Mataram dan akses jalannya yang bagus juga menjadikan Pantai Senggigi mudah diakses. Untuk masuk ke pantai, pengunjung hanya dikenakan biaya parkir kendaraan dengan harga berkisar Rp5.000 sampai Rp10.000,-an. Oleh karena itu, akan sangat rugi jika ke Pulau Lombok namun tidak mengunjungi Pantai Senggigi.

2. Taman Narmada

Tempat wisata di Lombok Barat selanjutnya yang wajib dikunjungi adalah Taman Narmada. Taman Narmada merupakan peninggalan Raja Anak Agung Karangasem yang merupakan raja dari Kerajaan Mataram Kuno pada tahun 1727 Masehi. Taman ini dibuat sebagai replika dari Gunung Rinjani maka dari itu banyak telaga (kolam air) yang merupakan representasi dari Danau Segara Anak. Tujuan dibuatnya taman ini adalah sebagai tempat Raja Karangasem melakukan ritual pemujaan kepada Dewa Siwa (Hindu). Oleh karena sakralnya tempat ini, kesucian Taman Narmada selalu dijaga sampai saat ini.

Pada masa kini, Taman Narmada menjadi salah satu wisata populer karena arsitektur bangunan sejarahnya yang unik dan keasrian tamannya yang sangat indah. Di taman ini terdapat berbagai fasilitas dan wahana yang bisa dinikmati seperti kolam renang, flying fox, telaga kembar, pura, wantilan (teras luas), tempat makan makanan khas daerah Kecamatan Narmada yaitu Sate Bulayak yang menjadi makanan favorit di daerah tersebut. Tiket masuk ke Taman Narmada juga murah meriah, yaitu hanya Rp12.000,- perorang. Jadi pastikan Taman Narmada masuk ke list tempat liburan kamu kalau berkunjung ke Lombok ya!

3. Taman Wisata Aik Nyet


Taman wisata Aik Nyet merupakan tempat wisata air yang sangat indah dan menyegarkan mata dan badan. Letaknya yang berada di daerah perbukitan dan hutan asli membuat tempat wisata ini sangat digemari karena suasananya yang sejuk dan rindang akan pepohonan hutan alami yang memanjakan mata. Nama Aik Nyet sendiri berasal dari bahasa daerah setempat yaitu bahasa Sasak, aik artinya air dan nyet yang artinya dingin. Nama ini tidak lain digunakan karena menggambarkan suhu air di tempat ini yang dingin karena berasal dari sumber mata air alami dari Hutan Sesaot. 

Wisatawan bisa menikmati berbagai fasilitas yang ada di Taman Aik Nyet seperti tempat berendam dan mandi di kolam alami yang bersih dan segara, tempat makanan khas Narmada, spot foto yang instagramable, dan berbagai fasilitas lainnya.  Jaraknyapun tidak jauh dari pusat kota Mataram, hanya 28 km. Biaya masuknyapun sangat murah yaitu hanya Rp5.000,- perorang. Tempat ini wajib menjadi list tempat liburan yang murah dan asik.

4. Bukit Batu Idung

Jika ingin mendaki bukit tapi tidak pernah mempunyai pengalaman mendaki sebelumnya, wisata Bukit Batu Idung menjadi wisata yang tepat untukmu. Bukit Batu Idung merupakan bukit kecil dimana dalam bukit tersebut terdapat batu yang menjorok (seperti hidung manusia) sebagai ujung dari bukit tersebut. Bukit batu idung menawarkan pemandangan Pulau Lombok yang luar biasa indah. Dari atas bukit ini, wisatawan bisa menikmati pemandangan perbukitan, perumahan, pertanian, dan laut secara bersamaan. Untuk mengakses Bukit Batu Idung pun tidak susah dan bisa diakses oleh siapa saja karena pendakian yang pendek dan mudah dilewati. Jaraknya pun tidak jauh dari pusat Kota Mataram dengan jarak tempuh sekitar 30 menit. Selain itu, untuk masuk ke kawasan Bukit Idung, wisatawan hanya perlu membayar tiket Rp5.000 rupiah saja.

 

Itulah beberapa tempat pariwisata di Kabupaten Lombok Barat dengan konsep wisata alam dan sejarah yang tentunya sangat menarik untuk dikunjungi. Semoga dengan informasi ini pembaca dapat dengan mudah menentukan tempat liburan di Lombok yaa!




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel Dekdi A : The Luicifer Prince Who Fell For Me

 Novel yang akan aku review kali ini adalah novel karya Dekdi A yang  berjudulThe Lucifer Who Fell For Me Informasi Buku Judul Buku : The Lucifer Prince Who Fell For Me Penulis : Dekdi A Jumlah halaman : 408 halaman Tahun terbit : 2021 Penerbit : Reneluv Genre : Fantasi, Romance, Kerajaan, Fanfiction Harga : Rp.100.000,00 Sinopsis Sejak lahir, Gracia Walson memiliki kelainan jantung yang membuatnya tidak bisa bersosialisasi. Harapannya adalah adalah sembuh dan bisa hidup seperti manusia pada umumnya. Namun, diusianya yang ke-25 tahun, Gracia malah menghembuskan nafas terakhir dengan kondisi memeluk sebuah novel berjudul The Lucifer Who Fell For Me.   Menjelang ajalnya, Gracia memohon sebuah kehidupan yang sehat dan bahagia. Tanpa diduga, Gracia malah terbangun di sebuah kastil megah dengan wujud seorang remaja yang begitu cantik. Remaja tersebut bernama Grace Nata Weldon, seorang tokoh antagonis di novel The Lucifer Who Fell For Me . Ia seorang wanita sosiopat yang berakh...

Isi hati untuk TPKI

  Saat pertama kali tahu bahwa pada perkuliahan semester 4 ini ada mata kuliah TPKI, aku pikir mata kuliah ini akan mirip mata kuliah Bahasa Indonesia di semester sebelumnya yang kumasukkan ke dalam kategori “mata kuliah santai”. Datanglah perkuliahan TPKI pertemuan pertama, bersama Ibu Siska yang belum pernah ku kenal sebelumnya. Awal pertemuan kuliah TPKI sangat menyenangkan, suasana belajar yang cukup tenang dan menyenangkan, terlebih lagi saat aku tau mata kuliah ini akan sangat membantu dalam penyusunan tugas akhir saat tingkat tiga. Semua sangat menyenangkan sampai pada akhirnya Ibu Siska menerangkan akan ada tugas penelitian kelompok, tugas buat tulisan blog, kuis setiap pertemuan, dan penyusunan proposal sebagai UAS. Aku cukup kaget dengan tugas mata kuliah ini yang ternyata cukup banyak dibandingkan mata kuliah lainnya. Terlebih lagi ada tugas penelitian kelompok yang akan diselesaikan dalam waktu 1 semester yang mengharuskan ada kerja kelompok TPKI setiap minggu sampa...

Transformasi Si Anak Desa di Tanah Perantauan, Jakarta

  Siapa yang tidak kenal Jakarta? Jikalau nama “Jakarta” disebut, yang pertama terlintas dipikiranku adalah “kota besar”. Sebagai seseorang yang lahir dan besar di sebuah desa di pinggiran Kota Mataram, bisa hidup di kota menjadi salah satu impianku. Kenapa? Untukku tinggal di kota akan memberiku banyak keuntungan akses ke minimarket yang mudah, ongkos kirim belanja online lebih murah, dan tidak susah sinyal. Dan disinilah tempat tinggalku sekarang, Kota Jakarta. Proses beradaptasi dari seseorang yang tinggal di pinggiran kota menjadi seseorang yang tinggal di jantung ibu kota negara tidak terlalu sulit untukku. Realita tinggal di kota yang padat ini tidak sesulit ekspetasiku sebelum menginjakkan kaki disini. Walaupun begitu, awal datang ke Jakarta aku cukup kaget dengan kondisi tempat tinggal yang sumpek dan terlalu banyak orang ini. Namun, aku takjub dengan berbagai pemandangan kota yang tidak pernah kulihat sebelumnya di kampung halamanku yang berbeda hampir 180 derajat...